Jika pernah, mungkin ada yang bertanya bagaimana cara-caranya? Bagaimana caranya meraup keuntungan dari bisnis ini?
Nah, pada artikel kali ini, saya akan menyajikan cara-cara membuka usaha bisnis ternak lele, penjelasan mengenai kolam apa yang dipakai dan yang terbaik untuk digunakan, pengeringan dan pengolahan tanah kolam, pemupukan dan pengapuran kolam, pengaturan sumber daya air kolam, pemilihan dan penebaran benih lele hingga pemilihan pakan budidaya lele.
Baca juga - Cara melakukan perkawinan ikan lele secara tradisional.Sebelum menjelaskan beberapa perihal diatas, ada baiknya bagaimana kalau membahas terlebih dahulu ruang lingkup bisnis lele ini. Menarik, bukan?
Memang benar bahwa bisnis lele ini merupakan bisnis yang tidak pernah pasang surut, bahkan bisnis ini semakin tahun ke tahun semakin banyak peminatnya.
Ini pun dipengaruhi oleh meningkatknnya para konsumen ikan lele, baik itu untuk dikonsumsi, usaha pemancingan lele, maupun dijual dipasaran.
Beberapa faktor lainnya adalah bahwa bisnis lele ini dikenal mudah untuk dilakukan dengan biaya yang cukup murah, sehingga bisa dibilang prospek ini adalah prospek yang bagus.
Namun, tidak banyak juga pihak yang beranggapan bahwa bisnis budidaya ikan lele ini termasuk sulit dan payah karena mengharuskan adanya mengadaptasi pada bibit lele dengan lingkungan sekitar dan cuaca sehingga bibit yang ditebar banyak yang mati.
Perlu Anda ketahui, bisnis ternak merupakan bisnis dimana Anda diharuskan berani mengambil resiko dan terus berinovasi karena bagaimana bibit lele yang ditebar bisa bertahan hidup hingga jumlahnya pun tidak berkurang (tetap).
Perlu Anda tanamkan dipikiran Anda bahwa bisnis ini adalah juga hobi Anda. Hal ini dilakukan agar Anda tidak setengah-setengah melakoni profesi bisnis budidaya ikan lele, sehingga ketika Anda memulai bisnis ini, Anda pun melakukannya dengan rasa senang tanpa perlu susah.
Dibawah ini, ada beberapa tahap praktek yang harus Anda lakukan dimulai dari nol besar hingga panen bisnis lele.
Kolam Budidaya Lele
Tahap yang harus Anda lewati terlebih utama adalah menyediakan tempat untuk budidaya dan ternak ikan lele tersebut.Perlu Anda ketahui, untuk menyediakan tempat ini ada beberapa atau berbagai macam jenis kolam yang bisa diaplikasikan antara lain dengan kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, keramba dan sebagainya.
Setiap kolam tersebut memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Anda pun perlu menyesuaikan pilihan kolam tersebut dengan dana yang Anda miliki saat ini.
Jika Anda memiliki lahan yang cukup luas, alangkah baiknya jika Anda menggunakan kolam tanah, karena kolam tanah juga lebih dalam membentuk ekosistem kolam yang mature dan penuh nutrisi organik yang diperlukan ikan lele untuk perkembangannya.
Idelanya, kolam untuk ternak ikan lele paling tidak memiliki konstruksi yang sesuai, mempunyai kualitas air yang baik dan memupnya siklus ekosistem yang baik.
Untuk ukuran kolam tanah dan kapasitas ideal kolam tanah yang akan digunakan agar budidaya ikan lele tersebut bisa semaksimal mungkin, diantaranya adalah:
1. Kedalaman 1-1.5 meter
Hal ini agar cahaya matahari yang terpancar mampu menembus air sampai ke dasar kolam untuk perkembangan bakteri di dasar kolam.2. Ukuran Lingkaran Kolam
Anda bisa membuat dengan ukuran 2x4 meter, 3x4 meter, bahkan 3x5 meter. Tergantung ketersediaan lahan dan mempertimbangkan jumlah bibit lele yang akan dimasukan nantinya.3. Kepadatan Bibit Lele
Idealnya, bibit lele yang akan ditebar pada kolam adalah tergantung dengan permeter kolam tersebut. Misalnya, 200-400 ekor bibit lele hanya untuk per meter persegi (m2).Pada poin nomor 3 ini, Anda harus mempertimbangkan kembali jumlah total bibit yang akan disebar.
Dengan mengikuti 3 aturan diatas, kemungkinan permasalahan atau ketakutan Anda terhadap kematian ikan lele bisa diminimalisirkan bahkan bisa saja menjadi nol.
Pengeringan dan Pengolahan Tanah Kolam
Tahapan pertama dalam pengelolaan tanah kolam adalah dengan cara melakukan pengeringan dengan sinar matahari langsung sampai benar-benar kering.Tujuan pengeringan dengan cahaya matahari ini adalah untuk mematikan mikroorganisme patogen negatif yang menjadi sumber penyakit.
Waktu yang diperlukan untuk pengeringan kolam tanah ini memerlukan waktu sekitar semingga atau kurang dari satu minggu, tergantung terik atau tidaknya matahari pada musim itu.
Mengenali kolam yang sudah kering adalah melalui tekstur tanah yang mulai retak-retak.
Kemudian, lakukanlah pencangkulan permukaan tanah kolam agar menjadi gembur. Pada sisi atau tepi kolam tanah, lakukan penekanan atau ditekan-tekan agar menjadi keras dan padat. Hal ini untuk menghindari longsornya dinding kolam pada saat pengisian air.
Pemupukan dan Pengapuran Kolam
Setelah Anda melewati pengeringan kolam dan tanah, ini adalah saatnya untuk memberikan kapur. Pengapuran berfungsi sebagai penyeimbang kadar keasaman kolam dan untuk membasmi mikroorganisme yang merugikan dimana nantinya bisa menimbulkan hama dan penyakit pada ikan lele.Jadi, jika tanah kolam tersebut terlalu asam, Anda bisa melakukan penebaran kapur lebih banyak. Kapur yang sering digunakan pada umumnya adalah tohor atau kapur dolomit.
Baca juga - Jenis kolam ikan lele yang baik.Pengapuran dilakukan secara merata ke seluruh permukaan dasar kolam, lalu cangkul kembali agar tercampu dengan tanah dan meresap ke dalam tanah. Dosis yang digunakan pada saat pengapuran adalah 250-500 gram per meter perseginya.
Setelah Anda melakukan pengapuran, tahap selanjutnya yang Anda lakukan adalah tahap pemupukan bagian dasar kolam. Hal ini bertujuan sebagai penyedia nutrisi bagi mikroorganisme, plankton dan cacing.
Plankton (Fitoplankton) dan cacing yang kita kenal sebagai penyubur juga sebagai pakan alternatif alami bagi lele, begitu juga dengan bakteri.
Bakteri berguna sebagai pengurai endapan sisa pakan dan sisa kotoran ikan lele agar tidak menjadi racun atau amoniak.
Untuk pemupukan, Anda bisa menggunakan pupuk organik seperti pupuk kandang maupun kompos, dimana pupuk tersebut dicampur dengan pupuk anorganik seperti urea dan TSP.
Dosis pemupukan yang digunakan adalah 250-500 gram pupuk organik dan 30 gram pupuk anorganik (15 gram urea, 15 gram TSP) disetiap per meter perseginya.
Setelah tahap pengeringan hingga pemupukan selesai, ini adalah saatnya untuk pengisian air ke dalam kolam.
Idealnya, ketinggian permukaan air dari dasar kolam berkisar 100 cm - 150 cm. Pengisian pun tidak langsung, harus bertahap seperti mengisi air terlebih dahulu pada ketinggian 50 cm, atau 30 cm.
Pada umumnya, penentuan ketinggian air pun ditentukan oleh kadar kekeruhan air kolam. Jika air bening, pengisian awal 50 cm pun tidak masalah. Ada pun tujuan dari perkiraan ini agar biota di dasar kolam dapat berkembang biak dan berfotosintesis.
Fitoplankton merupakan pakan alami bagi bibit ikan lele terutama untuk ukuran burayak lele karena ukuran burayak masih belum bisa memakan makanan instan yang halus sekalipun.
Diamkan kolam hingga seminggu atau sampai air kolam berwarna hijau (semakin pekat semakin baik) dimana hal tersebut menandakan bahwa fitoplankton telah berhasil berkembang biak dengan baik dan tentunya menjadi persediaan pakan alami bibit lele sampai dapat memakan pelet berukuran mikro.
Setelah proses fotosintesis fitoplankton, bibit lele siap ditebar sambil menambahkan kadar air secara perlahan sampai ketinggian sekitar 100 cm.
Pemilihan dan Penebaran Benih Lele
Sebelum memilih dan penebaran benih lele, alangkah baiknya jika Anda mengetahui karakter ikan lele. Dibawah ini ada beberapa karakter yang harus Anda ketahui terlebih dahulu.
Ikan lele jenis sangkuriang merupakan perkembangan dari lele jumbo. Bisnis ikan lele jenis sangkuriang pun lebih menguntungkan karena lebih cepat besar dan ukuran yang dimiliki pun lebih besar sehingga dapat dijual dengan jangka waktu cepat dan harga yang bersaing.
Benih lele yang berkualitas diantaranya adalah sehat, gerakannya lincah gesit dan normal, tidak ada luka atau cacat pada tubuhna, tidak ada penyakit dan jamur.
Untuk budidaya bisnis ikan lele, pilihlah benih yang agak sedikit besar dan jangan beli yang terlalu kecil. Hal ini agar Anda bisa mengidentifikasi lebih lanjut, dan daya tahan tubuh ikan lele yang berukuran kecil pun masih belum tentu jelas.
Idealnya, belilah ikan lele berukuran 5 cm - 7 cm, dalam jangka waktu 3 bulan dengan perawatan normal akan didapatkan ikan lele berukuran konsumsi.
Ketika benih ikan lele berhasil Anda dapatkan dan masih berada di dalam wadah pembungkus, silahkan lakukan penebaran secara bertahap. Rendam bibit lele tersebut selama 1 agar bibit lele dapat menyesuaikan suhu tubuh dengan air kolam sehingga nantinya ketika ditebar tidak kaget.
Jika Anda rasa semuanya sudah siap, bibit lele siap ditebar dengan takaran 200 ekor - 400 ekor untuk per meter perseginya dengan kondisi kedalaman kolam 1 meter - 1.5 meter.
Pakan yang baik memiliki rasio jumlah pakan lebih kecil berbanding dengan rasio pertumbuhan daging. Semakin kecil rasio jumlah pakan (di bawah 1 cm) maka dapat dipastikan kualitas pakan semakin baik.
Jangan lupa untuk menyediakan persediaan makanan ikan lele untuk menghindar dan sebagai alternatif apabila suatu saat nanti harga makanan/pakan ikan lele tiba-tiba melambung tinggi.
Disamping pemberian pakan utama, pemberian pakan sampingan juga dibutuhkan untuk menghemat pengeluaran pakan. Ada pun beberapa pakan tambahan sebagai berikut:
Dalam melakukan penebaran pakan lele pun, Anda tidak boleh sampai telat bahkan kurang dari semestinya karena apabila kedua hal tersebut Anda lewati atau tidak melakukannya secara tepat, itu bisa mengakibatkan kanibalisme antar ikan lele pada kolam tersebut.
Pakan utama umumnya berupa pelet ikan yang mengandung protein hewani (30%), lemak (15%), karbohidrat (20%) dan vitamin.
- Ikan lele lebih cocok hidup dengan suhu lingkungan 20 derajat celcius - 28 derajat celcius.
- Air kolam ikan lele bukan berasal dari hasil limbah (kimia atau anorganik).
- Ikan lele menyukai perairan yang tenang walaupun keruh dan sedikit kandungan oksigen. Apabila air mulai bau dan terlihat beberapa ikan lele mengambang, segera ganti air paling tidak sebanyak 50%.
- Permukaan kolam sebaiknya jangan ditutup. Jika ingin ditutup, diharapkan sirkulasi udara dan cahaya matahari masih bisa masuk.
Belilah bibit lele dari penjual langganan Anda yang sudah terkenal kualitasnya dan sudah menjadi langganan kebanyakan orang pastinya. Ada pun rekomendasi mengenai bibit ikan lele, Anda bisa membeli dan memilih jenis ikan lele sangkuriang.
Ikan lele jenis sangkuriang merupakan perkembangan dari lele jumbo. Bisnis ikan lele jenis sangkuriang pun lebih menguntungkan karena lebih cepat besar dan ukuran yang dimiliki pun lebih besar sehingga dapat dijual dengan jangka waktu cepat dan harga yang bersaing.
Benih lele yang berkualitas diantaranya adalah sehat, gerakannya lincah gesit dan normal, tidak ada luka atau cacat pada tubuhna, tidak ada penyakit dan jamur.
Untuk budidaya bisnis ikan lele, pilihlah benih yang agak sedikit besar dan jangan beli yang terlalu kecil. Hal ini agar Anda bisa mengidentifikasi lebih lanjut, dan daya tahan tubuh ikan lele yang berukuran kecil pun masih belum tentu jelas.
Idealnya, belilah ikan lele berukuran 5 cm - 7 cm, dalam jangka waktu 3 bulan dengan perawatan normal akan didapatkan ikan lele berukuran konsumsi.
Ketika benih ikan lele berhasil Anda dapatkan dan masih berada di dalam wadah pembungkus, silahkan lakukan penebaran secara bertahap. Rendam bibit lele tersebut selama 1 agar bibit lele dapat menyesuaikan suhu tubuh dengan air kolam sehingga nantinya ketika ditebar tidak kaget.
Jika Anda rasa semuanya sudah siap, bibit lele siap ditebar dengan takaran 200 ekor - 400 ekor untuk per meter perseginya dengan kondisi kedalaman kolam 1 meter - 1.5 meter.
Pemilihan Makanan Lele
Ketika akan memilih dan membeli makanan lele nantinya, Anda diharuskan untuk lebih jeli dalam hal kualitas dari berbagai merek yang ada begitu banyak dipasaran.Pakan yang baik memiliki rasio jumlah pakan lebih kecil berbanding dengan rasio pertumbuhan daging. Semakin kecil rasio jumlah pakan (di bawah 1 cm) maka dapat dipastikan kualitas pakan semakin baik.
Jangan lupa untuk menyediakan persediaan makanan ikan lele untuk menghindar dan sebagai alternatif apabila suatu saat nanti harga makanan/pakan ikan lele tiba-tiba melambung tinggi.
Disamping pemberian pakan utama, pemberian pakan sampingan juga dibutuhkan untuk menghemat pengeluaran pakan. Ada pun beberapa pakan tambahan sebagai berikut:
- Keong mas
- Bangkai Ayam
Dalam melakukan penebaran pakan lele pun, Anda tidak boleh sampai telat bahkan kurang dari semestinya karena apabila kedua hal tersebut Anda lewati atau tidak melakukannya secara tepat, itu bisa mengakibatkan kanibalisme antar ikan lele pada kolam tersebut.
Penebaran Pakan Lele
Dalam penebaran pakan utama lele, lebih baik jika Anda berkan pada sore hari atau malam hari ketikan lele sedang aktif. Idealnya, porsi, frekuensi dan aturan pemberian ikan lele adalah sebanyak 4 hingga 5 kali perhari. Perkiraan tiap kali penebaran pakan utama pun adalah 3% - 6% dari berat bobot tubuhnya. Jika lele mulai malas memakan pakan utama, silahkan hentikan.Pakan utama umumnya berupa pelet ikan yang mengandung protein hewani (30%), lemak (15%), karbohidrat (20%) dan vitamin.
Baca juga - Cara melakukan perkawinan ikan lele secara sederhana.Sementara itu untuk pakan bibitan lele yang cukup kecil bisa diberikan pakan alami berupa fitoplankton (green water), kutu air, cacing kecil dan jentik.
Sumber Informasi yang didapatkan adalah dari berbagai informasi yang dirangkum. Adapun beberapa sumber informasi adalah sebanyak 41 sumber yang ada di Google. Terima kasih.